Mohon untuk tidak mengupload file materi perkuliahan yang berbentuk pdf, ppt, doc, xls ke Blog Staff UMY -- Silahkan upload file-file tersebut ke E-Learning HARGA SAHAM DAN NILAI TUKAR DALAM VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (Kasus Indonesia dalam Masa Krisis Ekonomi) – Firman Pribadi

HARGA SAHAM DAN NILAI TUKAR DALAM VECTOR ERROR CORRECTION MODEL (Kasus Indonesia dalam Masa Krisis Ekonomi)

Penelitian yang saya lakukan beberapa tahun lampau ini masih menarik untuk dikaji hingga saat ini. Penelitian ini berusaha  menggali pengaruh harga saham terhadap dua mata uang negara super power pada periode krisisi ekonomi Indonesia. berikut abstraksi dari penelitian

Abstrasksi

This paper uses an vector error correction model to explore the asymmetric effects of two diffirent exchange rate on Indonesia stock price and the effects sensitivity to economic in crisis period. Depreciation rupiah vis a vis the US dollar and Japanese yen lead to a long run increase in stock price. In short run response stock price to US dollar exchange rate is clearly important during the crisis period.

Keywords: stock market, exchange rate, financial

selanjutnya hasil penelitian menyimpulkan bahwa:

Hasil Granger Causality yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan dua arah antara harga saham dan nilai tukar (dengan posisi lag 1 dan 8). Analisis kointegrasi menunjukkan terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika (berarti naiknya nilai tukar) mepunyai pengaruh jangka panjang yang positif terhadap harga saham. Analisis ini mendukung prediksi saluran perdagangan luar negeri (foreign trade channel) dan gangguan suku bunga riil (real interest rate disturbance) dalam Efek Fisher. Di sisi lain terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap YenJepang mempunyai pengaruh jangka panjang yang negatif terhadap harga saham. Hasil ini menunjukkan bahwa syok inflasi lebih memainkan peran penting dibandingkan syok suku bunga riil atau perdagangan luar negeri.

Hasil estimasi vector error correction menunjukkan tanda negative dan signifikan dari koefisien kecepatan penvesuaian. Hasil ini menjelaskan bahwa hubungan kointegrasi dapat didefinisikan dengan baik, karena beberapa deviasi  hubungan keseimbangan jangka panjang mengarah pada penyesuaian diri secara otomatis di dalam sistem.

Respon jangka pendek dari IHSG terhadap nilai tukar dolar Amerika mempunyai tanda negatif dan signifikan. Tanda negative signifikan ini menunjukkan kenaikan harga saham di pasar modal secara agregat mempunyai efek negatif pada nilai tukar (yang berarti apresiasi mata uang rupiah).

Impulse response dari IHSG dengan dua nilai tukar mempunyai pola pergerakan yang sesuai dengan yang diprediksi oleh persamaan kointegrasi pada periode krisis.

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/1314/EBUMY2030.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*