Tindakan fakoemulsifikasi termasuk kedalamtarif paket INA CBG’s yang ditetapkan pemerintah, dimana katarak merupakan penyebab utama kebutaan, sehingga tindakan operasi katarak menjadi tindakan yang paling banyakdilakukan oleh dokter spesialis mata di rumah sakit. Dengan adanya tarif yang telah ditetapkan maka rumah sakitperlu melakukan penyesuaian dengan tarif tersebut. Untuk itu perlu dilakukan analisa biaya terhadap pelayananfakoemulsifikasi agar rumah sakit tidak mendapatkan kerugian.Desain penelitian ini adalahpenelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Pada penelitian inibertujuan untuk menganalisis unit costtindakan fakoemulsifikasi dengan penyulit menggunakan metode ABC (Activity Based Costing) di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian,unit costfakoemulsifikasi dengan penyulit menggunakan metode ABC adalah Rp.6.489.553,67 dan Real CostFakoemulsifikasi dengan penyulit yang ditetapkanpihak RS PKU Muhammadiyahadalah Rp. 7.591.200,00 lebih besar dibandingkan dengan unit costyang didapatkan. Adapun selisih yangdidapatkan adalah Rp. 1.101.646,33 atau sebesar 17%.
Analisis Perhitungan Unit Cost Tindakan Fakoemulsifikasi dengan Penyulit Menggunakan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta)
Artikel menarik penentuan tarif RS berbasiskan metode ABC dalam kasus Fakoemulsifikasi dengan Penyulit, menarik karena banyak kasus perhitungan Unit Cost berbasiskan metode ABC biasanya menghindari adanya penyulit, silahkan membaca semoga menjadi bahan masukan dalam pengambil kebijakan tentang tarif di RS.
Baiq Reski Setiagarini, Firman Pribadi
Program Studi Pascasarjana Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
Kata kunci:UnitCost,Fakoemulsifikasi, Activity Based Costing(ABC)
Leave a Reply